Langsung ke konten utama

Catatan kecilku....



Saat kau merasa bahwa hidupmu tak ada gunanya maka pikirkan lagi ucapanmu itu kawan.
Kenalkan, aku anak rantau, jauh perjalanan yang harus kutempuh dari desa sampai ke Yogyakarta. Banyak hal yang ingin kuukir disini kawan, masa depanku berawal dari sini. Kota yang sejak kecil aku impikan, yaitu Yogyakarta.
Banyak hal yang akan kau tahu saat kau mulai dewasa. Belajar untuk hidup mandiri dan jauh dari kedua orang tua. Berbahagialah kau yang punya mimpi setinggi langitpun, kau tak perlu takut. Apalagi kau berpikir bahwa hidupmu tak ada gunanya dan kau berpikir bahwa kematian adalah jalan yang pantas untukmu. Segeralah beristighfar padanya. Yakinlah bahwa segala ataupun semua yang diciptakan Allah tidak ada yang sia sia. Bahkan protozoa makhluk mikroskopis saja ada gunanya, apalagi kalian yang ukurannya jauh bila dibandingkan dengannya.
Berawal dari realita yang ada di masyarakat saat mereka para remaja tumbuh menjadi dewasa dan mulai membaur dengan lingkungan, mereka menyerah dengan persaingan di lingkungan tersebut. Ada beberapa faktor memang yang menyebabkan hal itu bisa terjadi dan salah satunya adalah karakter yang terbentuk saat masa perkembangan mereka. Banyak dari mereka yang sering dimanjakan dengan fasilitas yang ada atau mereka yang notabennya berasal dari kalangan yang tidak mampu coba coba untuk bergaul dengan orang yang mampu sehingga terbawa dengan arus kehidupan mereka. Hal semacam inilah yang menyebabkan mereka di masa transisi kedewasaannya menjadi prbadi yang mudah mengeluh dan gampang menyerah terhadap suatu permasalahan atau kesulitan yang dihadapi. Jika masih dalam tahap awal mungkin sikapa atau karakter ini dapat diubah sedikit demi sedikit namun jika sudah dalam tahap akut kemungkinan terburuknya adalah memilih untuk mengakhiri hidup mereka dengan cara yang sama sekali konyol, yaitu bunuh diri
Jalan tersebut kebanyakan dipilih mereka yang merasa tidak kuat dengan beban hidup yang mereka bawa atau bisa saja karena adanya faktor lain yaitu bullyan yang diterima dalam kehidupan mereka. Masing-masing orang memang berbeda dalam menyikapi hidup dan persoalan yang mereka hadapi, namun setidaknya masih banyak jalan yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan maslah tersebut bukan dengan hal-hal konyol dan merugikan diri sendiri.


Yogyakarta, 28 Oktober 2014
22.36 waktu Jogja J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curhat Part 1

Welcome....  Selamat datang ditulisan pertama aku tahun ini, hahah  Rasanya kaku banget, lama gak nulis.  Oke, pertama aku mau cerita dulu, kalau mulai 1 Januari 2019, aku resmi balik ke Jepara lagi. Ya, setelah 4 tahun merasakan nyamannya Jogjakarta, sekarang harus balik ke kota kelahiran Jepara. Gimana rasanya? emm... jangan tanya. Sampai sekarang pun rasanya masih kebayang Jogja dan isinya, yaitu kenangan. ceilehh, bisa aja.  Bagi kalian yang pernah tinggal di Jogja lama, entah itu buat kuliah, kerja atau bahkan liburan pun pasti rasanya susah banget kan buat ninggalin kota istimewa ini. Gak ada deh yang bisa ngalahin nyamannya Jogja, serius. Kota yang gak pernah mati. Kota yang dijuluki sebagai kota pelajar. Kota yang lengkap paket wisatanya, pantai, bukit, gunung sampe wisata mall juga gampang banget ditemuin. Buat yang suka ngopi, wah pasti udah pahamlah kalau di Jogja warkop (Warung Kopi) itu bukan tempat yang sulit buat ditemukan. Dari yang em...

Curhat Part 2

Halo, balik lagi dengan si pemalas ini. Hahaha Baru aktif seminggu di blog sudah nyerah dengan kesibukan yang belum seberapa. Ah ndak sempatlah, ah inilah. Parah lagi lihat list tulisan yang tiap minggunya semakin numpuk tapi gak pernah ada yang satupun selesai ditulis. Semuanya mentok di paragraf awal. Ini sih namanya bukan blogger. Fix deh, gagallll. Hahaha. But, sebelumnya aku makasih banget sama beberapa pembaca blog aku yang beberapa kali komen story WA atau Instagram* aku dan nanyain progres blog aku. It’s so special for me . Thanks for the support guys . Gak nyangka aja ada yang sebegitu nunggunya curhatan apa saja yang bakalan aku tulis di minggu selanjutnya. Kan aku jadi geer , sok ngartis gitu. Hahaha. Let’s begin. Sebelumnya aku pernah singgung nih soal kegiatan aku setelah boyongan dari Jogja. Salah satunya adalah buka bimbel (bimbingan belajar) atau les. Pertama, aku memang ada niatan buat jasa ini sama temen waktu SMA. Tapi belum ada konsep dan masih fokus sama kes...

Paradigma Integrasi dan Interkoneksi Dalam Perspektif Filsafat Islam

Ketika penulis mendapatkan tugas sebagai Direktur Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 2002, konsep integrasi dan interkoneksi menjadi wacana yang aktual bagi kalangan akademisi di IAIN Sunan Kalijaga. Sebagai direktur ketika itu, maka penulis meresponnya dengan mengubah/menambah kurikulum yang ada, dengan menambah tiga mata kuliah yang dipandang sangat penting waktu itu, yaitu 1) metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, 2) agama, filsafat dan sains, dan 3) isu-isu global. Mata kuliah tersebut diajarkan dengan pendekatan intregratif dan interkonektif. Ketiga mata kuliah ini menjadi bagian utama untuk melakukan integrasi dan interkoneksi yang dimulai dengan menata metodologinya terlebih dahulu, dengan menyatukan mata kuliah metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, yang diajarkan oleh masing-masing ahli di bidangnya, dengan harapan integrasi dan interkoneksi itu bisa dikembangkan dengan landasan metodologi yang mantap. Pada hakikatnya konsep integrasi dan int...