Langsung ke konten utama

Dua Gadisku Yang Berbeda

Aku memiliki dua gadis yang berbeda. Usia mereka beda satu tahun. Salsa dan Naila. Salsa dengan tubuh kurus dan hitam manisnya. Rambutnya lurus panjang dan ayu rupanya. Naila dengan tubuh gemuk dan sawo matang. Rambutnya keriting dan dia terlihat lebih tinggi dibanding dnegan teman-tenmannya, bahkan hampir sama dengan tinggiku. 
Mereka dua gadis yang berbeda. Salsa lebih suka dengan style tomboy namun terlihat anggun dan ayu, sedangkan Naila lebih kepada sederhana namun selalu ingin mengikuti mode yang ada.
Aku menulis ini bukan untuk menunjukkan kepada siapa aku harus memilih diantara mereka berdua. Aku menulis ini untuk menunjukkan pada kalian betapa perbedaan itu indah dan aku mencintai keduanya. 
Aku suka Salsa. Dia tekun dan kemampuan akademiknya sangat bagus. Selalu juara kelas sampai naik kelas 6 ini. Terkadang aku minder dengan dia yang mudah sekali mengingat sesuatu. Ingatannya bagus dan mudah sekali menangkap sesuatu yang baru. Hal yang membuatku kagum dengan dia adalah dia yang sudah menjadi dewasa saat usianya masih kecil. Dia yang mampu memahami arti perceraian bukanlah akhir dari kebahagiaan. Doa yang dengan lapangnya menerima dan bersahabat dengan kehidupan barunya. Dia yang mencintai Papi dan Papanya.
Naila. Gadis yang satu ini tentu beda dengan Salsa. Dia perlu selalu diarahkan ketika akan melakukan sesuatu, naik belajar atau pekerjaan rumah lain. Belum ada kesadaran memang, tapi dia tetap luar biasa menurutku. Dia tak pernah mengeluh saat mendapat perlakuan yang kurang enak dari ibu atau orang disekitarnya misalkan diejek dan dimarahi. Dia tidak akan membalas untuk itu. Naila jelas butuh didikan ekstra untuk memperbaiki peringkatnya yang turun semester ini, tapi aku yakin dia pasti bisa. Bahkan aku suka dia yang sederhan dan bijaksana menyikapi sesuatu walaupun terkadang dia ceroboh.
Mereka dua gadisku yang berbeda dan aku mencintai keduanya. Aku bahagia memiliki dua sepupu yang hebat seperti kalian. Aku haruslah meminta maaf karena belum bisa menjadi tante yang baik untuk kalian. Sekarang ini adalah saat menghabiskan waktu bersama kalian di sela liburku. 
Tahukah kalian di malam-malam panjangku di Jogja aku selalu merindukan kalian gadisku, saat kalian berebut duduk di pangkuanku, merengek manja untuk main dengan laptop, percayalah aku merindukan kalian. 
Sekarang adalah saat yang tepat untuk menebus rindu itu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Inspiratif

           Sore ini sudah cukup nongkrong di perpustakaan. Mau lanjut untuk observasi ke TPA PAMA di Papringan yang nantinya akan saya posting hasil observasinya untuk temen-temen tentang salah satu pelaksana pendidikan Islam ini. Hampir saja kelupaan ada tugas untuk mencari artikel tentang Sumber Daya Manusia Pendidikan sebagai tugas Pengantar Ilmu Manajemen untuk mengganti pertemuan hari Kamis yang libur kemarin. Akhirnya pilihan artikel jatuh pada tulisan ibu Saprilina Ginting, S.Pd yang mengangkat tema guru inspiratif. Hmmm.. menarik bukan? Nah di tugas pak Misbah kali ini kita diminta untuk membuat pointers dengan ketentuan minimal 15 baris. Next time juga akan aku posting bagaimana pointers dan kesimpulan yang bisa aku ambil dari artikel ini. see you next time :) Menjadi Guru Inspiratif, Modal Berharga Bagi Masa Depan Siswa             Senin, 5 Mei 2015 Bagi sebahagian orang, menjadi seorang guru bukanlah perkara sulit, walaupun bukan dari latar belakang pend

contoh makalah BTQ

MAKALAH BTQ QALQALAH DAN AL-TA’RIF     Guru pengampu : Bp. Anwar, S.pd.I Disusun oleh     : Alfiatur Rohmah                                     Etika Rohma Shofiana   Madrasah Aliyah Negeri Bawu Jepara Tahun Pelajaran 2012/2013 BAB I PENDAHULUAN       Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah F ardu Kifayah, akan tetapi mempergunakan ilmu itu dalam membaca Al-Qur’an adalah fardhu’ain (wajib). Sebagaimana kita ketahui bahwa Rasulullah SAW selalu membaca Al-Qur’an dihadapan malaikat jibril. Oleh karena itu, kita sebagai umat beliau hendaknya mengikuti apa yang beliau lakukan. Namun sayangnya masih banyak manusia yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar yang sesuai dengan ilmu tajwid. Sebenarnya hal tersebut perlu kita waspadai, karena apabila kita tidak membaca ayat suci Al-Qur’an dengan tetap maka makna yang terkadung di dalamnya pun tidak akan sesuai dengan itu khususnya siswa-siswi Madrasah Al

INTRO ~PILIHAN~

Hidup adalah Pilihan. Memilih dan dipilih. Roda kehidupan akan begitu jalannya. Kau mau memilih atau dipilih. Yang ada diantara keduanya adalah resiko. Mau tak mau memang harus dijalani, karena kita sudah memilih atau dipilih. Perkara memilih dan dipilih juga tidak luput dengan faktor-faktor lain. Intern dan ekstern. Belum lagi, apa yang kita pilih kadang belum tentu baik untuk kita. Tapi sudah pastilah yang dipilihkan Sang Pencipta itu terbaik bagi kita. Karena-Nyalah Dzat yang Maha Mengerti apa yang kita butuhkan. Jika hidup adalah tentang pilihan, maka benar jika manusia ini ada di dunia layaknya sang musafir yang dipersimpangan jalan. Kau mau pilih kekanan atau ke kiri. Karena sama sajalah untuk satu tujuan. Setiap jalan itu banyak rintangan yang kita lewati. Pasti. Bukan berarti ketika kau memilih A, pilihan yang B salah. Pilihan B hanyalah jalan lain yang tidak kita pilih yang sebenarnya untuk tujuan yang sama. Bukankah hidup kita tinggal mengikuti skenario Pencipta