Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Janji..

            Kami tak perlu memulai untuk sebuah janji. Kami hanya perlu mengakhiri dengan pasti. Entah apa rencana dari - Nya yang maha kasih maha segalanya yang mengatur tanpa kita tahu alur cerita dari setiap skenarionya. Terkadang, menyesalinya di akhir untuk rencana manis tanpa sambut hangat kita. Tapi kini aku harus mulai mengerti untuk sebuah jalan cerita baru hidupku dan masa depanku. ∞             Ini janji yang kesekian kalinya setelah resmi menjadi suami Anna. Gadis itu sudi aku nikahi hanya dengan mahar yang sederhana, seperangkat alat sholat, hanya itu, tanpa cincin kawin atau uang tunai.               Malam ini aku akan mengajakmu makan malam di cafe favoritmu yang tempo hari kau ceritakan karena cokelat panasnya begitu enak. Aku gajian hari ini. Tak perlu khawatir sayang aku tak akan lembur lagi. Tunggu aku tepat pukul 7 di taman cafe. Love you – suamimu.             Pesan panjang itu segera kukirimkan pada Anna setelah aku terima gaji pertamaku sebagai kar

catatanku

            Aku melangkah pelan, beranjak dari rotan tua di sudut keraton,             Pergi tanpa meninggalkan jejak, hanya bayang semu             Mencari arah yang pasti, dimana aku akan menemukanmu kasih.             Entah berapa jauh langkah yang harus ku tempuh,             Aku akan berjalan, meski gontai dan lesu,                         Terbesit kembali saat persimpangan menghampiri             Namun, aku harus tetap pergi             Naluri membuatku melangkah             Meski berat,             Tapi untukmu kasih, aku rela mati             Laluku adalah kelamku             Bangkitku adalah masa depanku             Dan jiwaku adalah kekuatanku             Bayangmu kejam, hanya gelap             Sunyi, pekat dan               aku harus pergi             Mencarimu kasih, untuk sebuah janji                                                                                                             Untukumu                      
untukmu yang tecinta dan tersayang IBUKU :) Selamat hari ibu, ibuku tersayang Sri Widayati :* Terima kasih selama 18 tahun ini sudah merawatku sampai aku tumbuh dewasa, menjadi gadis yang sekarang jauh dari pelukmu. Terima kasih sudah menjadi malaikatku yang tak pernah berhenti mendoakanku tiap sujudmu. Terima kasih tak pernah mengeluh untuk semua rengekan manjaku padamu Terima kasih sudah menjadi teman dan sahabat yang setia mendengarkan setiap keluh kesahku Terima kasih ibu, terima kasih :)

Paradigma Integrasi dan Interkoneksi Dalam Perspektif Filsafat Islam

Ketika penulis mendapatkan tugas sebagai Direktur Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 2002, konsep integrasi dan interkoneksi menjadi wacana yang aktual bagi kalangan akademisi di IAIN Sunan Kalijaga. Sebagai direktur ketika itu, maka penulis meresponnya dengan mengubah/menambah kurikulum yang ada, dengan menambah tiga mata kuliah yang dipandang sangat penting waktu itu, yaitu 1) metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, 2) agama, filsafat dan sains, dan 3) isu-isu global. Mata kuliah tersebut diajarkan dengan pendekatan intregratif dan interkonektif. Ketiga mata kuliah ini menjadi bagian utama untuk melakukan integrasi dan interkoneksi yang dimulai dengan menata metodologinya terlebih dahulu, dengan menyatukan mata kuliah metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, yang diajarkan oleh masing-masing ahli di bidangnya, dengan harapan integrasi dan interkoneksi itu bisa dikembangkan dengan landasan metodologi yang mantap. Pada hakikatnya konsep integrasi dan int

Aku....

Aku adalah aku Aku bukan kamu, mereka apalagi dia. Aku adalah aku Aku bukan saya, anda atau kalian. Aku mengalunkan nada dengan sajak kebebasan. Aku menggoreskannya bersama tinta emas kehidupan. Aku lari bukan karena aku takut mati. Aku berkelana, mencari dan kutemukan yang pasti Aku tidak takut dengan panasnya api, Aku lebih takut dengan dinginnya es. Aku bukan takut dengan gelapnya dunia, Aku bahkan jauh lebih takut pada terang dan silaunya. Aku ingin terus terpejam bersama malam Aku takut pagi Aku mengelak Aku rindu pagiku yang tenang Aku ingin terbang Aku tidak ingin terus berpijak Aku rindu membelai angkasa Aku rindu terjaga di pangkuan awan