Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Ayah

Ayah, ada rindu dari anak perempuanmu Ayah, hari ini aku masih sama, selalu tersenyum sesuai dengan pesan Ayah ketika aku masih kecil “Tersenyumlah pagi ini nak, anak perempuan ayah akan terlihat sangat cantik dengan senyumnya” Percayalah Ayah, aku selalu ingat itu. Hari ini, hariku tak sepanjang kemarin ayah, aku bisa sedikit tertawa dan berbagi cerita dengan teman disampingku. Aku bisa minum sebotol air mineral sampai habis, dan punggungku tidak seberat hari kemarin. Bebanku sedikit berkurang Ayah. Itu berkat dosen baik hati yang merelakan satu jam kuliahnya kosong. Hahaha Tapi percayalah Ayah, meskipun begitu aku tetap mengerjakan tugasnya. Ayah... Aku rindu mengecup tangan Ayah saat akan berangkat sekolah. Aku rindu diantarkan Ayah dengan sepeda motor kesayangan kita. Aku rindu dibelai Ayah saat aku susah tidur, dan akhir-akhir ini.... Aku rindu dipopong Ayah saat aku ketiduran di lantai. Hmmm.... Ayah, Pagi ini aku menghela nafas panjang karena kerin

Cewek Nembak Cowok

well, kemarin pada tanggal 20 April 2016, kompas kampus memberikan tantangan buat kita nulis tentang opini gimana kalau ada kasus Cewek "nembak" Cowok. Nah ini nih aku mau sedikit share tulisan aku yang nampaknya belum berkesempatan untuk muncul di kolom tantangan kompas kampus. Tapi semangat nulis harus tetep ada dong. mungkin di waktu yang lain tulisan singkat ini bisa masuk salah satu kolom di kompas atau pun kolom kolom yang lain.  Apa Salahnya Alfiatur Rohmah, Mahasiswi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ig: @alfiaturr Cinta. Kata yang satu ini akan menimbulkan perbincangan yang cukup panjang dan mungkin tidak berujung. Singkatnya apabila seorang laki-laki memiliki rasa kepada seorang perempuan itu bisa dikategorikan cinta. Lazimnya, laki-laki tersebut akan menyatakan cintanya kepada si perempuan. Pada umumnya, cowok adalah pemeran utama dalam tradisi “ nembak ”. Namun, seiring perubahan zaman, menur

Passion?

Mengutip dari bu Alimatul Qibtiyah, seorang narasumber dari acara pembinaan yang saya ikuti “ Passion itu perlu dicari dengan proses yang panjang sekalipun bukan ada dengan sendirinya dan secara tiba-tiba” Selama ini, saya yakin bahwa sebenarnya passion saya ada di bidang tulis menulis. Namun, ada satu hal yang serta merta saya lupakan dengan keyakinan yang ada tersebut. Jika menulis merupakan passion saya tentu saya akan senang menulis apapun, dimanapun dan kapanpun, saya akan selalu menyediakan waktu tersendiri untuk mengasah passion saya tersebut. Menjalaninya dengan spenuh hati, tanpa beban and maybe I WILL SAY THAT WRITING IS MY PART OF LIFE, I LOVE IT AND IT VERY ENJOYABLE Akan tetapi, itu sangat berbeda jauh dengan apa yang saya rasakan. I believe that I love writing, but I didn’t enjoy it. Ketika akan menulis ada beban tersendiri yang saya rasakan. Tulisan saya harus sempurna, rapi dan orang lain suka. PERFECT. I Mean.  Itu sangat bertolak belakang deng