Langsung ke konten utama

Passion?




Mengutip dari bu Alimatul Qibtiyah, seorang narasumber dari acara pembinaan yang saya ikuti

“ Passion itu perlu dicari dengan proses yang panjang sekalipun bukan ada dengan sendirinya dan secara tiba-tiba”

Selama ini, saya yakin bahwa sebenarnya passion saya ada di bidang tulis menulis. Namun, ada satu hal yang serta merta saya lupakan dengan keyakinan yang ada tersebut.
Jika menulis merupakan passion saya tentu saya akan senang menulis apapun, dimanapun dan kapanpun, saya akan selalu menyediakan waktu tersendiri untuk mengasah passion saya tersebut. Menjalaninya dengan spenuh hati, tanpa beban and maybe I WILL SAY THAT WRITING IS MY PART OF LIFE, I LOVE IT AND IT VERY ENJOYABLE

Akan tetapi, itu sangat berbeda jauh dengan apa yang saya rasakan. I believe that I love writing, but I didn’t enjoy it. Ketika akan menulis ada beban tersendiri yang saya rasakan. Tulisan saya harus sempurna, rapi dan orang lain suka. PERFECT. I Mean. 

Itu sangat bertolak belakang dengan cara yang harusnya saya lakukan dalam mengasah passion. Passion saya tentu hanya akan luntur dengan sendirinya jika saya mementingkan ego yang demikian. Sehingga harus say rubah jika saya ingin sukses ke depannya. 

Dalam mengasah passion yang kita yakini ada dalam diri kita hendaknya ada rasa percaya diri terlebih dahulu. Mengembangkan apa yang kita miliki dengan tetap berusaha dan yang terpenting jangan menyerah di tengah jalan. Mungkin dalam mengasah atau masih dalam tahap pencarian passion yang kita miliki ada kalanya kita merasa capek dan tidak yakin. Namun, lawan rasa itu. Semakin kita malas mengasah dan mencari passion yang kita miliki kita akan semakin tenggelam dan mungkin kita tidak akan tahu passion apa yang kita miliki. Sampai saatnya kita akan menyesal karena kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya ada pada diri kita. 

Disini tidak ada tips atau trik apapun yang akan saya berikan buat teman-teman semua. Karena saya yakin masing masing memiliki cara tersendiri dalam menemukan passion yang kalian miliki. Disini Cuma share pengalaman dan cerita aja. 

Well, guys yuk gali dan asah passion yang kita miliki mulai dari sekarang and
                         LET’S SAY, HI MY FUTURE, I AM COMING

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Inspiratif

           Sore ini sudah cukup nongkrong di perpustakaan. Mau lanjut untuk observasi ke TPA PAMA di Papringan yang nantinya akan saya posting hasil observasinya untuk temen-temen tentang salah satu pelaksana pendidikan Islam ini. Hampir saja kelupaan ada tugas untuk mencari artikel tentang Sumber Daya Manusia Pendidikan sebagai tugas Pengantar Ilmu Manajemen untuk mengganti pertemuan hari Kamis yang libur kemarin. Akhirnya pilihan artikel jatuh pada tulisan ibu Saprilina Ginting, S.Pd yang mengangkat tema guru inspiratif. Hmmm.. menarik bukan? Nah di tugas pak Misbah kali ini kita diminta untuk membuat pointers dengan ketentuan minimal 15 baris. Next time juga akan aku posting bagaimana pointers dan kesimpulan yang bisa aku ambil dari artikel ini. see you next time :) Menjadi Guru Inspiratif, Modal Berharga Bagi Masa Depan Siswa             Senin, 5 Mei 2015 Bagi sebahagian orang, menjadi seorang guru bukanlah perkara sulit, walaupun bukan dari latar belakang pend

contoh makalah BTQ

MAKALAH BTQ QALQALAH DAN AL-TA’RIF     Guru pengampu : Bp. Anwar, S.pd.I Disusun oleh     : Alfiatur Rohmah                                     Etika Rohma Shofiana   Madrasah Aliyah Negeri Bawu Jepara Tahun Pelajaran 2012/2013 BAB I PENDAHULUAN       Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah F ardu Kifayah, akan tetapi mempergunakan ilmu itu dalam membaca Al-Qur’an adalah fardhu’ain (wajib). Sebagaimana kita ketahui bahwa Rasulullah SAW selalu membaca Al-Qur’an dihadapan malaikat jibril. Oleh karena itu, kita sebagai umat beliau hendaknya mengikuti apa yang beliau lakukan. Namun sayangnya masih banyak manusia yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar yang sesuai dengan ilmu tajwid. Sebenarnya hal tersebut perlu kita waspadai, karena apabila kita tidak membaca ayat suci Al-Qur’an dengan tetap maka makna yang terkadung di dalamnya pun tidak akan sesuai dengan itu khususnya siswa-siswi Madrasah Al

Janji..

            Kami tak perlu memulai untuk sebuah janji. Kami hanya perlu mengakhiri dengan pasti. Entah apa rencana dari - Nya yang maha kasih maha segalanya yang mengatur tanpa kita tahu alur cerita dari setiap skenarionya. Terkadang, menyesalinya di akhir untuk rencana manis tanpa sambut hangat kita. Tapi kini aku harus mulai mengerti untuk sebuah jalan cerita baru hidupku dan masa depanku. ∞             Ini janji yang kesekian kalinya setelah resmi menjadi suami Anna. Gadis itu sudi aku nikahi hanya dengan mahar yang sederhana, seperangkat alat sholat, hanya itu, tanpa cincin kawin atau uang tunai.               Malam ini aku akan mengajakmu makan malam di cafe favoritmu yang tempo hari kau ceritakan karena cokelat panasnya begitu enak. Aku gajian hari ini. Tak perlu khawatir sayang aku tak akan lembur lagi. Tunggu aku tepat pukul 7 di taman cafe. Love you – suamimu.             Pesan panjang itu segera kukirimkan pada Anna setelah aku terima gaji pertamaku sebagai kar