Langsung ke konten utama

politik negara rusia


Federasi Rusia (Bahasa Rusia: Росси́йская Федера́ция, Alihaksara: Rossiyskaya Federatsiya),  atau Rusia (Bahasa Rusia: Росси́я, alihaksara: Rossiya;bahasa Tatar:Рәсәй), adalah sebuah negara yang membentang dengan luas disebelah timur Eropa dan utara Asia. Dengan wilayah seluas 17.075.400 km², Rusia adalah negara terbesar di dunia. Wilayahnya kurang lebih dua kali wilayah Republik Rakyat Cina (Tiongkok; RRT), Kanada atau Amerika Serikat. Penduduknya menduduki peringkat ketujuh terbanyak di dunia setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, dan Pakistan. Negara ini dahulu pernah menjadi negara bagian terbesar Uni Soviet. Rusia adalah ahli warisutama Uni Soviet; negara ini mewarisi 50% jumlah penduduk, 2/3 luas wilayah, dan kurang lebih 50% aset-aset ekonomi dan persenjataannya. Kota- kota besar di Rusia antara lain Moskow, Saint Petersburg, Nizhny Novgorod, Yekaterinburg, Samara, Omsk, dan Izhevsk. Saat ini Rusia berusaha keras untuk meraih status sebagai negara adidaya lagi. Meskipun Rusia adalah negara penting, tetapi statusnya masih jauh dibandingkan dengan status Uni Soviet dulu.
Wilayah Rusia berada pada benua Eropa, khususnya Eropa Timur serta benua Asia di mana Pegunungan Ural menjadi batas antara kedua benua. Wilayah paling luas adalah Siberia yang umumnya beriklim tundra. Karena letaknya di belahan bumi yang paling utara, maka wilayah perairan Rusia umumnya tertutupi es dengan beberapa laut yang bebas es yakni Laut Barents, Laut Putih, Laut Kara, Laut Laptev dan Laut Siberia Timur yang merupakan bagian dari Arktik atau kutub utara, serta Laut Bering, Laut Okhotsk dan Laut Jepang yang merupakan bagian dari Samudra Pasifik. Iklim di kawasan Rusia adalah Tundra, yang sangat dingin.
Sejarah
Sejarah Rusia diawali dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa Varangia yang dipimpin oleh tokoh semilegendaris Rurik yang menyeberangi Laut Baltik serta pada tahun 862 M memasuki kota Novgorod dan memerintah di sana. Pada tahun 882 ia menguasai Kiev, kota Slavia yang berkembang menjadi pusat perdagangan antara Skandinavia dan Konstantinopel. Pada tahun 989 Vladimir I meluaskan wilayahnya hingga Kaukasus dan Laut Hitam serta mengambil ajaran Gereja Ortodoks Yunani. Kerajaan Kiev Rusia berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu Genghis Khan.
Selanjutnya bangsa Mongol dikalahkan oleh Dimitri Donskoy pada tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian daerah-daerah yang tercerai berai disatukan kembali oleh Ivan IV; ia menaklukan Kazan (1552), Astrakhan (1516) serta menguasai Siberia. Pemerintahan dilanjutkan oleh penerusnya sampai wangsa Romanov naik tahta yang diawali dengan diangkatnya oleh Michael Romanov sebagai Tsar (1613). Dinasti Romanov berkuasa selama 304 tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir. Pada bulan Februari 1917 dibentuk Pemerintahan Sementara di bawah Pangeran Lyvov dan Alexander Kerensky sampai 25 Oktober 1917, saat pemerintahan tersebut digantikan Pemerintahan Revolusi Bolshevik oleh Vladimir Ilyich Lenin. Pada periode selanjutnya, pemerintahan dilanjutkan secara diktator oleh Josef Stalin (1922) yang mewujudkan Uni Soviet (Soviet berarti Dewan) dengan bergabungnya negara-negara di sekitar Rusia. Pemerintahan Uni Soviet berakhir setelah pada tanggal 25 Desember 1991 Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri serta berkibarnya bendera tiga warna Rusia di Kremlin.
Keruntuhan Uni Soviet membawa dampak yang besar bagi bangsa Rusia. Setelah memproklamirkan diri sebagai Federasi Rusia, bangsa Rusia mengalami banyak transisi dalam masyarakat maupun kenegaraannya. Perbedaan ideologi yang di gunakan pada masa Uni Soviet yang tertutup dan dalam masa transisinya menuju Negara demokrasi memaksa Rusia dalam hubungan Internasional untuk beradaptasi pada dunia yang lebih modern dan terbuka.  Pemerintahan Rusia setelah keruntuhan Uni Soviet dikepalai oleh Boris Yeltsin yang mulai menjabat sejak tahun 1991. Perkembangan selanjutnya, Rusia diperintah oleh seorang mantan pejabat KGB yang tidak lain adalah Vladimir Putin yang berusaha mengembalikan citra Rusia sebagai negeri adidaya seperti layaknya Uni Soviet. Pada mulanya pemerintahan negara Rusia berbentuk kerajaan/kekaisaran dengan seorang Tsar atau kaisar sebagai kepala negara. Sebagian besar kaisar memerintah dengan bersifat otoriter dan bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Hal ini menyebabkan industrialisasinya berkembang pesat. Kemajuan industri menyebabkan berkembangnya gerakan sosialisme di Rusia. Akibatnya Tsar Nicholas II menjadi korban dari gerakan sosialisme. Pada tahun 1917, Tsar Nicholas II diturunkan dari tahta kerajaannya dan dibuang ke Serbia.
Politik dan pemerintahan
Sampai tahun 1917 Rusia merupakan kerajaan/kekaisaran dengan seorang tsar sebagai kepala negara. Selama masih kerupakan kekaisaran, terutama pada masa Dinasti Romanov, Rusia mengalami persinggungan politik dengan negara-negara Eropa, di antaranya konflik dengan pemerintahan Perancis pimpinan Napoleon Bonaparte, Krisis Balkan karena menginginkan pelabuhan yang bebas dari es di Eropa yang dinamakan Politik Air Hangat, Penyatuan Pan Slavia serta sering mengalami pertempuran dengan Turki Usmani (Ottoman) Turki dalam memperebutkan wilayah Kaukasus dan Austria-Hungaria dalam Perang Dunia I. Akibat politik ini pula terjadi pertempuran dengan Jepang dan intervensi terhadap Tiongkok. Masa selanjutnya, politik Rusia dilebur dengan kepentingan Uni Soviet yang mengambil sikap independen bahkan menentang ketika terjadi penggulingan kekuasaan Mikhail Gorbachev oleh Gennady Yanayev menjelang keruntuhan Uni Soviet yang diprakarsai Presiden Boris Yeltsin.
Pemerintahan dipegang oleh presiden yang berpusat di Kremlin serta perdana menteri yang bertanggung jawab terhaadap parlemen namun dengan peranan yang terbatas dibandingkan dengan Presiden. Sejak pembangkangan Wakil Presiden Aleksander Ruskoi dan ketua parlemen asal Chechnya, Ruslan Khasbulatov, lembaga wakil presiden dihapus. Parlemen memiliki dua kamar, yakni Majelis Federal (Федеральное Собрание; Federalnoye Sobraniye) yang merupakan majelis tinggi dan majelis rendah yang dikenal dengan Duma.
Karena Rusia merupakan negara federal yang memiliki berbagai macam etnis, setelah keruntuhan Uni Soviet, Rusia mengalami masalah separatisme. Ada beberapa kelompok etnis yang ingin memisahkan diri dan mengakibatkan krisis berlarut-larut, seperti di Chechnya dan Ingushetia.
Rusia juga terancam atas perluasan NATO ke wilayah Eropa Timur. Kekhawatiran atas pemilihan di Ukraina, kerjasamanya dengan Belarus, ditambah degan tradisi di Rusia yang dianggap cocok dengan budaya sentralisasi, demokratisasi malah membuat harga diri Rusia merosot di mata dunia dan menimbulkan berbagai macam gejolak dan krisis berkepanjangan. Pemerintahan Rusia dapat dibagi menjadi:
Presiden Rusia:
1.      Boris Yeltsin (1991-2000)
2.      Vladimir Putin (2000-2008)
3.      Dmitry Medvedev (2008-2012)
4.      Vladimir Putin (2012-
Awal mula bangsa Rusia yang memiliki ciri pemerintahan yang otoritarian(kaku) sejak zaman Tsar pada masa Imperium Rusia masih berlanjut hingga masa Uni Soviet. Perwujudan dari otoritarian yang berlangsung secara berabad-abad di Rusia memiliki dampak yaitu membiasakan budaya mereka pada ketidakterbukaan dan kebijakan-kebijakan represif. Namun, setelah runtuhnya Uni Soviet dapat di simpulkan merupakan kegagalan dalam pemerintahan otoritarian tersebut.
     Dilatarbelakangi oleh faktor historis, politis, dan geografis seperti wilayah Rusia yang luas dan berada pada posisi marginal Eropa, adanya keberagaman sosial budaya, keterbelakangan masyarakatnya, serta peran tanggung jawab politisnya, telah menjadi alasan bagi pemerintah Rusia untuk menggunakan system pemerintahan yang otoritarian, sistim pemerintahan Tsar Rusia juga dipengaruhi oleh gagasan budaya Rusia, yaitu yang pertama Norad bogonesti yakni individu mempunyai dari para bangsawan, elite agama, dan kaum borjuis di dewan perwakilan, kedua Sabornost yakni kebersamaan setiap anggota masyarakat untuk membantu Negara, dan yang ketiga Zemsky Sabor yakni adanya hak khusus keempat Zemstvos yakni model atau bentuk pemerintahan lokal. Model pemerintahan Rusia itu kemudian diambil alih oleh pemerintahan Komunis Uni soviet dengan struktur birokratisnya.
     Model pemerintahan Rusia itu kemudian diambil alih oleh pemerintahan Komunis Uni soviet dengan struktur birokratisnya. Transisi demokrasi Rusia menjadi krusial sebab munculnya keberagaman antara elite. Pada masa itu bermunculan kelompok elite politis, seperti garis keras-konservatif, ultranasionalis, reformis, radikal, dan golongan moderat. Idealnya golongan moderat dapat berperan mengatur dan menjadi kelompok negosiator bagi kelompok garis keras untuk dapat memasuki dan memahami kedudukan mereka pada masa transisi. Dengan tidak adanya tanda-tanda kompromi dari tiap-tiap kelompok, menyebabkan transisi demokrasi menjadi terhambat.
     Dalam sejarah Rusia abad ke-20, Gerakan pro demokrasi sudah muncul pada awal tahun 1970-an tetapi di larang pada tahun 1980-an. Pada akhir 1980-an, gerakan tersebut kembali muncul pada masa pemerintahan Gorbachev bersamaan dengan program Perestroika (restruturisasi), Glasnost (keterbukaan) dan Demokratiya yang sedang di sosialisasikan. Dalam hal ini keterbukaan fokus utamanya dibidang politik, dan restrukturisasi di bidang ekonomi. Selain Perestroika (restruturisasi), Glasnost (keterbukaan) terdapat pula kebijakan mengenai demokratisasi politik dan “new thinking” (pemikiran baru) terhadap kebijakan luar negeri.
     Gorbachev menolak ide dasar Leninisme, sehingga muncul ide dasar Reformasi adalah perfection of socialism atau penyempurnaan kembali sosialisme melalui interpretasi baru sesuai dengan keadaan. Reformasi yang di lakukan oleh Gorbachev membawa reaksi yang berbeda-beda yaitu Gorbachev dianggap menjadi pahlawan bahkan penyelamat dunia bagi Amerika Serikat dan sekutunya, sedangkan secara domestik reformasi tersebut mendapat reaksi yang betlawanan. Di satu sisi Gorbachev mendapat dukungan dari kalangan intelegentsia dan kekuatan rakyat, kaum intelegentsia menyambut upaya membebaskan penjara sensor dan liberalism pemikiran. Sementara bagi rakyat, mereka mendapatkan harapan baru setelah represi panjang rezim komunisme yang berakhir dengan stagnasi ekonomi.
     Adanya keinginan masyarakat Rusia yang ingin melepaskan diri dari pemerintahan komunis dan beralih pada system demokrasi semakin berkembang, di tambah dengan runtuhnya Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991 Rusia memasuki kehidupan yang baru yaitu tatanan Negara Federasi Rusia yang di jalani secara bertahap. Proses perubahan masyarakat Rusia menuju demokrasi terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, seperti tampak pada bidang ekonomi, hukum, politik ketatanegaraaan, sosial dan budaya. Dalam bidang ekonomi terjadi perubahan dari system terpusat kepada system pasar terbuka (pasar bebas). Dalam bidang hukum dan politik ketatanegaraan terjadi perubahan dari system penunjukan kepada system pemilihan anggota parlemen. Dalam bidang sosial budaya terjadi perubahan dari yang bersifat tertutup menjadi terbuka. Proklamasi Rusia ini adalah suatu kejutan yang tidak terduga, Rusia menjadi sebuah Negara yang luasnya sepertiga Uni Soviet, setengah jumlah penduduknya menguasai Uni Soviet yang beribukota di Moskow. Pada tahun 1990 hampir semua Negara bagian Uni Soviet menyatakan kemerdekaannya bahkan banyak pemerintah lokal dan republik di 15 negara bagian itu yang menyetujui hukum privatisasi yang lebih liberal daripada yang berlaku secara nasional (Uni Soviet). Lebih jauh dapat di lihat adanya kerenggangan hubungan antara Moskow dan beberapa republik yang berkaitan dengan perusahaan-perusahan milik Negara.
     Peristiwa disintegasi Uni Soviet menjadi tonggak runtuhnya ideology Komunisme. Proses ke arah disintegrasi ini melibatkan banyak faktor diantarannya stagnasi ekonomi yang di coba di atasi dengan perestroika, dan juga stagnasi politik yang di atasi dengan glasnost. Dan hasilnya Perestroika gagal dan glasnost berhasil. Sehingga dampaknnya adalah terjadi kebebasan dan keterbukaan yang luas, sementara kondisi ekonomi tetap memburuk. Situasi ini membangkitkan faktor etnonasionalisme yang tidak diperhitungkan oleh Gorbachev di masa awal reformasinnya hingga kemundurannya pada tahun1991. Faktor ini semakin mencuat ke permukaan seiring dengan gelombang kebebasan dan lemahnya control pusat yang selama rezim komunis selalu sentralistik.
     Pada 12 Desember 1993 masyarakat Rusia membentuk konstitusi baru yang memperlihatkan adanya perbedaaan dengan konstitusi model Uni Soviet (otoritarian-totalitarian). Perbedaan konstitusi baru ini terlihat dari adanya konsepsi yang bersifat demokratis yaitu yang sebagian isinya mengangkat nilai hak-hak individu dalam masyarakat ketingkat yang lebih proporsional di bandingkan dengan konstitusi yang lama. Hal ini terlihat dari konstitusi Uni Soviet tahun 1977 yang hanya menjelaskan tiga pasal mengenai hak individu, sedangkan dalam konstitusi Federasi Rusia yang menjelaskan sebanyak 30 pasal. Banyak perubahan yang terjadi pada masa transisi dari masa pasca Uni Soviet menuju Federasi Rusia dalam aspek kehidupan sosial. Beberapa isu yang di ajukan dalam konsepsi baru dalam tatanan masyarakat Rusia seperti Liberalisme, HAM, Demokrasi, Kapitalisme, Pasar Bebas, Masyarakat Terbuka, Pluralisme, dan Negara Hukum. Dalam hal politik dan pemerintahan, pihak-pihak yang pernah berkuasa seperti anggota Politbiro dan para aparatchik-birokrat dari partai komunis masih dapat memiliki kekuasaan yaitu dengan menyesuaikan status quo dengan situasi transisi yang sedang berjalan. Pada masa transisi tersebut Negara masih mengontrol aktivitas media massa, organisasi politik dan lembaga keagamaan. Dalam struktur sosial di Rusia terdapat kelas sosial yang dinamakan nomenklatura yang ada pada masa Uni Soviet sudah berkuasa. Nomenklatura adalah sekelompok kecil atau kelompok elite dari anggota partai Komunis yang memliki hak istimewa. Nomenklatura juga membentuk struktur elite dari yang tinggi sampai yang tererndah. Dahulu pada nomenklatura adalah para pejabat Uni Soviet dan kelompok birokrat pemerintah, seperti politburo, aparat Negara, para birokrator tingkat tinggi dan para birokrator menengah ke bawah. Mereka adalah orang-orang yang memegang peranan strategis dalam menjalankan kebijakan pemerintah.
Bagi mereka perestroika dan demokrasi merupakan ancaman terhadap segala hak istimewa yang mereka dapati sebelumnya. Dalam era transisi demokrasi muncul kelompok baru yang di kenal sebagai kelompok oligarki pengusaha yang kemudian dikenal sebagai orang kaya baru. Contohnya kaum oligark seperti Mikhail khodorkovsky dan Vladimir Gusinsky. Pada masa transisi kelompok oligarki jumlahnya lebih sedikit, akan tetapi pengaruh dan perannanya hampir sama dengan pendahulunya. Mereka bersinergi dengan para elite partai dan pemerintah. Mobilitas sosial dapat di katakan sulit berkembang di Rusia, sebab masih bersifat tertutup. Masyarakatnya masih memanfaatkan hubungan dan jaringan patron dan klien. Dalam kondisi sosial masyarakat dalam transisinya muncul konflik antara setara yaitu antara pemimpin (patron) yang menawarkan kebaikan, pekerjaan, dan perlindungan kepada klien dan pengikutnya (klien)yang menawarkan dukungan politik dan penghormatan kepada patron. Hal inilah yang menimbulkan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme berkaitan dengan sejarah historis struktur sosial masyarakat Rusia yang tertutup.
     Hampir di dalam setiap Negara proses transisi demokrasi di lakukan secara berhahap yaitu tahap pertama transformasi (reformasi terjadi ketika elite yang berkuasa mempelopori proses perwujudan demokrasi), tahap kedua replacement (terjadi ketika kelompok oposisi mempelopori proses perwujudan demokrasi dan rezim otoriter tumbang atau digulingkan), tahap ketiga tranplacement (terjadi apabila demokratisasi terutama merupakan hasil tindakan bersama kelompok pemerintah dan kelompok oposisi). Namun pada kenyataannya perbedaan antara teori demokrasi dan kenyataan di lapangan sangat berbeda seperti juga transisi demokrasi yang terjadi di Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet, demokrasi yang di bentuk dari dalam lebih banyak berhasil demokrasi yang di bentuk dari luar sebab demokrasi dari luar tidak memperhitungkan faktor-faktor etnosentris yang sangat berpengaruh dan upaya transisi perubahan dan reformasi sosial untuk merealisasikan demokrasi di Rusia masih berjalan di Rusia hingga saat ini.
Pembagian administratif
Federasi Rusia terdiri dari 83 subjek federal, terdiri dari
  • 21 republik yang menikmati otonomi dalam skala besar dalam sebagian besar bidang serta dibagi sesuai etnis-etnis tertentu, otonomi secara nominal yang masing-masing memiliki konstitusi sendiri, presiden, dan parlemen. Republik diizinkan untuk menetepkan bahasa aslinya sendiri di samping bahasa Rusia, tetapi diwakili oleh pemerintah di hubungan internasional. Republik berarti rumah bagi minoritas etnis di Rusia.
  • 46 oblast (provinsi), merupakan jenis paling umum dari subyek federal dengan gubernur yang ditunjuk secara federal dan dipilih legislator secara local.
  • 10 krai (wilayah), 9 krai/ teritori: secara umum sama seperti oblast otonom, desain territorial adalah sejarah, aslinya diberikan kepada daerah paling luar dan akhir juga pada divii administrative yang terdiri atas okrug otonom dan oblast otonom. 3 okrug (distrik otonom), aslinya entitas otonom dengan oblast dan krai dibuat berdasarkan etnis minoritas.status mereka diangkat ke subjek federal pada tahun 1990 dengan pengecualian oblast otonom Chukotka, semua oblast otonom masih secara administratif menjadi bagian dan satu oblast otonom. Selain itu, terdapat pula dua kota federal (Moskwa dan St. Petersburg).
Ada pula pembagian berdasarkan distrik federal (federalny okrug), di mana Rusia dibagi menjadi delapan distrik federal. Distrik federal ini adalah jenjang antara pemerintah subjek dan pemerintah federal. Distrik ada 8, masing-masing diadministrasikan oleh seorang duta yang ditunjuk oleh presiden Rusia. Tidak seperti subjek federal, distrik federal bukan tingkat pemerintahan sub-nasional, tetapi tingkatan administrasi pemerintah federal. Duta distrik federal menjalankan hubungan antara subjek federal dan pemerintah. Bertanggung jawab mengawasi hubungan pemenuhan subjek federal dengan hukum federal.
Pertahanan keamanan
Rusia mewarisi sebagian besar kekuatan militer Uni Soviet, namun kesulitan ekonomi yang melanda Rusia membuatnya kesulitan membiayai kekuatan militernya. Yang paling sulit dirasakan Angkatan Laut yang banyak membesituakan armadanya, termasuk kapal-kapal induknya sehingga saat ini hanya memiliki satu kapal saja. Rusia masih memiliki persenjataan nuklir warisan Uni Soviet yang sebagian diduga dimiliki oleh negara-negara federasinya dan juga oleh negara-negara yang kini independen seperti Ukraina dan Kazakstan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Inspiratif

           Sore ini sudah cukup nongkrong di perpustakaan. Mau lanjut untuk observasi ke TPA PAMA di Papringan yang nantinya akan saya posting hasil observasinya untuk temen-temen tentang salah satu pelaksana pendidikan Islam ini. Hampir saja kelupaan ada tugas untuk mencari artikel tentang Sumber Daya Manusia Pendidikan sebagai tugas Pengantar Ilmu Manajemen untuk mengganti pertemuan hari Kamis yang libur kemarin. Akhirnya pilihan artikel jatuh pada tulisan ibu Saprilina Ginting, S.Pd yang mengangkat tema guru inspiratif. Hmmm.. menarik bukan? Nah di tugas pak Misbah kali ini kita diminta untuk membuat pointers dengan ketentuan minimal 15 baris. Next time juga akan aku posting bagaimana pointers dan kesimpulan yang bisa aku ambil dari artikel ini. see you next time :) Menjadi Guru Inspiratif, Modal Berharga Bagi Masa Depan Siswa             Senin, 5 Mei 2015 Bagi sebahagian orang, menjadi seorang guru bukanlah perkara sulit, walaupun bukan dari latar belakang pend

contoh makalah BTQ

MAKALAH BTQ QALQALAH DAN AL-TA’RIF     Guru pengampu : Bp. Anwar, S.pd.I Disusun oleh     : Alfiatur Rohmah                                     Etika Rohma Shofiana   Madrasah Aliyah Negeri Bawu Jepara Tahun Pelajaran 2012/2013 BAB I PENDAHULUAN       Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah F ardu Kifayah, akan tetapi mempergunakan ilmu itu dalam membaca Al-Qur’an adalah fardhu’ain (wajib). Sebagaimana kita ketahui bahwa Rasulullah SAW selalu membaca Al-Qur’an dihadapan malaikat jibril. Oleh karena itu, kita sebagai umat beliau hendaknya mengikuti apa yang beliau lakukan. Namun sayangnya masih banyak manusia yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar yang sesuai dengan ilmu tajwid. Sebenarnya hal tersebut perlu kita waspadai, karena apabila kita tidak membaca ayat suci Al-Qur’an dengan tetap maka makna yang terkadung di dalamnya pun tidak akan sesuai dengan itu khususnya siswa-siswi Madrasah Al

INTRO ~PILIHAN~

Hidup adalah Pilihan. Memilih dan dipilih. Roda kehidupan akan begitu jalannya. Kau mau memilih atau dipilih. Yang ada diantara keduanya adalah resiko. Mau tak mau memang harus dijalani, karena kita sudah memilih atau dipilih. Perkara memilih dan dipilih juga tidak luput dengan faktor-faktor lain. Intern dan ekstern. Belum lagi, apa yang kita pilih kadang belum tentu baik untuk kita. Tapi sudah pastilah yang dipilihkan Sang Pencipta itu terbaik bagi kita. Karena-Nyalah Dzat yang Maha Mengerti apa yang kita butuhkan. Jika hidup adalah tentang pilihan, maka benar jika manusia ini ada di dunia layaknya sang musafir yang dipersimpangan jalan. Kau mau pilih kekanan atau ke kiri. Karena sama sajalah untuk satu tujuan. Setiap jalan itu banyak rintangan yang kita lewati. Pasti. Bukan berarti ketika kau memilih A, pilihan yang B salah. Pilihan B hanyalah jalan lain yang tidak kita pilih yang sebenarnya untuk tujuan yang sama. Bukankah hidup kita tinggal mengikuti skenario Pencipta